Monday, March 17, 2014

Greenland Forest Park Residence

Yup. Ini adalah komplek perumahan yang selama ini Saya tinggali sejak Desember 2011. Penemuan komplek perumahan ini di awali dengan informasi dari brosur yang sampai di tangan kakak Saya secara tidak sengaja. Hari itu sekitar bulan Juni 2010, kakak Saya bilang, "Nih..ada perumahan yang ga pake DP." Uwow..Saya dan calon suami (saat ini udah jadi suami dan udah berbuntut 1) langsung girang..soalnya saat itu beneran ga ada uang sama sekali..huoho..

Gerbang masuk satu pintu. Gambar dari sini

Mamah langsung ngajak kami survey lokasi, di Bojongsari, Depok. Pada awalnya banyak yang menyangka Greenland ini masuk wilayah Sawangan, padahal sih ternyata masuknya ke Bojongsari. Saat itu hanya ada gerbang masuk, pos satpam, dan dua rumah contoh. Sisanya masih berupa tanah merah bekas sawah yang diratakan.Ngobrol-ngobrol sama orang marketingnya, kami memutuskan oke..ambil aja yuk..Bismillah..semoga berjodoh sama rumah ini :).

Sekarang, mari kita ulas soal si Greenland Forest Park Residence ini. Greenland Forest Park Residence saat ini sudah menjadi satu RW sendiri, yaitu RW 13, masuk Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Perumahan ini mulai dipasarkan awal tahun 2010, dimulai dengan hanya satu cluster. Rumah Saya termasuk cluster kedua yang dipasarkan, yaitu cluster Samanea, yang artinya trembesi. Seharusnya, di depan tiap rumah di cluster Samanea ditanami pohon trembesi yang mampu menciptakan keteduhan. Sayangnya, ternyata yang ditanam hanya pohon palem yang ga bikin teduh :(. Saat dipasarkan, harga cashnya 167 juta rupiah..

Tampak depan rumah tipe 38. Gambar dari sini
Ada tiga tipe rumah yang ditawarkan, yaitu: tipe 38, 46, dan 65. Tipe 38 (luas bangunan 38 m persegi) adalah tipe terkecil, seperti rumah Saya. Aslinya, rumah saya memiliki luas bangunan 38 meter persegi dan luas tanah 72 meter persegi. Ada beberapa teman yang suka komen "ihh..kecil yaa"..Eng..kalo saja orang itu merasakan perjuangan pas bayar cicilannya, pasti dia ga akan komentar begitu :') *curcol dikit*. Setelah direnovasi bagian belakang dan menambah tiga ruangan untuk kamar kecil, ruang cuci, dan jemuran di lantai atas, total luas rumah kami jadi sekitar 100 meter persegi.

Fasilitas Perumahan
Fasilitas yang disediakan oleh developer pun cukup lengkap, yaitu mencakup: masjid, lapangan badminton, kolam renang, taman yang cukup luas (meskipun tidak seluas seperti yang dijanjikan di awal oleh developer), children play ground, dan toko/warung.
Play ground. Gambar dari sini
Perumahan ini menggunakan sistem satu pintu (cluster), jadi keamanan lebih terkontrol. Sebetulnya ada fasilitas lain yang seharusnya juga berfungsi, misalnya: jogging/bicycle track, function room, dll. Untuk jogging/bicycle track, posisinya terlalu mepet ke rumah-rumah di green belt. Hal ini membuat orang yang ingin menggunakan track merasa sungkan..serasa menggunakan halaman rumah orang untuk jogging -_-. Untuk function room, sejujurnya Saya senang karena pembangunannya batal. Jika jadi dibangun, akan menghabiskan lahan taman yang ada saat ini.


Fasilitas lainnya, sampai saat ini cukup berfungsi baik. Kolam renang misalnya, rajin dibersihkan dan terawat. Kalo saja Saya dan suami lebih rajin berenang, kami pasti langsing singset :D Saya pikir, dengan harga segitu dan fasilitas yang cukup lengkap, worth it lah yaaa..Lingkungannya oke buat anak kecil.

Lokasi dan Akses Transportasi
Pertama, lokasinya. Jauh bok dari pusat keramaian Jakarta. Dari rumah ke kantor Saya di Kemang membutuhkan waktu 70 menit naik motor. Kenapa naik motor? karena lokasi perumahan yang memang hanya terjangkau akses jalan raya. Stasiun kereta terdekat ada di Depok Baru (terminal Depok) atau Jombang (Ciputat). Membutuhkan waktu hampir satu jam dari Greenland menuju terminal Depok ataupun menuju Jombang. Jika ingin naik kendaraan umum, dari Greenland kita bisa naik ojek ke jalan raya depan, sekitar 1,8 km. Dari Jalan Raya, kita bisa naik angkot jurusan Lebak Bulus-Parung (106), menuju Lebak Bulus, atau naik Parung-Ciputat (029) menuju Ciputat. Normalnya, naik angkot menuju Lebak Bulus membutuhkan 45 menit sampai 1 jam. Sedangkan dari Greenland menuju Ciputat membutuhkan waktu 30-45 menit. Jika ingin menuju Depok, bisa naik ojek dari Greenland sampai ke pertigaan Bojongsari. Dari situ, bisa naik angkot 03 (Parung-Depok) menuju terminal Depok. Dari pertigaan Bojongsari menuju terminal Depok membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Point of interest apa aja yang ada di sekitar Greenland? Cukup lengkap dan memadai untuk kebutuhan perumahan keluarga. Beberapa rumah sakit bisa dijangkau dalam 15-30 menit, yaitu di antaranya: RSUD Depok (15 menit), RS Buah Hati Pamulang (30 menit), Rumah Sakit Puri Cinere (45 menit), RS Dompet Dhuafa (20 menit). Untuk memenuhi kebutuhan harian, tersedia dua super market yang cukup lengkap dan satu pasar tradisional besar, yaitu: Giant Bojongsari, Toserba Pujasari, dan pasar tradisional Parung. Pom bensin juga tidak terlalu jauh dijangkau, ada dua yang terdekat, di jalan menuju Sawangan dan di dekat pertigaan Wates. Beberapa bank seperti Bank Mandiri dan Syariah BNI, dapat dijangkau dalam 15 menit. Bahkan baru-baru ini, cabang Electronic Solution buka di dekat Greenland. Beberapa sekolah bagus juga tersedia di sekitar Greenland: salah satunya SMA 5 Depok, Sekolah Madania Parung, Sekolah Alam Arrahman Kids Gaplek-Ciputat, Sekolah Cakra Buana Depok, School of Universe Parung, Sekolah Alam Depok, dll.

Terus-terus jalanan sekitar sini macet ga sih? Emm..ya tergantung jam berapa kita lewat situ :D Tapi sejauh ini sih ketika nemu macet di satu titik, Saya masih bisa mengambil jalan alternatif menuju kantor.

Other pluses
Hal lain yang saya sukai dari Greenland adalah suasana tenang dan udaranya yang bersih. Perumahan pun tampak rapi dan asri. Salah satunya karena adanya larangan mengubah tampak depan rumah. Hal ini menyebabkan tampilan yang seragam dan rapi. Menanam pohon adalah hal yang sangat dianjurkan oleh developer. Setahun lalu, kami menanam pohon mangga depan rumah, dengan harapan nanti bisa makan mangga gratis plus sekaligus bisa menyejukkan rumah. Kalo saja Saya work from home dan tidak harus berlama-lama di jalan, hidup pasti terasa lebih indah dan sehat :0 Karena lokasi yang di pinggiran dan mepet Bogor, banyak tempat rekreasi keluarga non-mall yang dekat dari Greenland, seperti: Parung Farm, Godong Ijo, peternakan kambing ettawa, dll. Oh ya..perumahan Greenland ini bebas banjir loh yaa :D



Minuses
Lokasinya jauh dari pusat keramaian kota Jakarta, misalnya perkantoran, mall besar, dll. Hal ini menyebabkan biaya transportasi mahal (dgn naik taksi) jika kita ingin pergi ke pusat keramaian kota Jakarta semacem ke PIM, dll. Bahkan ke kantor pun butuh waktu minimal sejam. *mulai cape jadi komuter* Kekurangan lainnya adalah lebar jalan yang minimalis..sempit..jadi terasa kurang privacy antara rumah Saya dengan rumah tetangga depan.

Sampe sekarang sih Saya masih merasa tidak menyesal membeli rumah di Greenland ini. Harga terjangkau, dan fasilitas lengkap. Apalagi harga pasaran saat ini sudah mencapai dua kali lipat!

Info tambahan
Saat ini developer Greenland tidak lagi memasarkan karena semua unit sudah sold out. Katanya sih developer Greenland akan membuka dan memasarkan cluster baru, tapi entah kapan.

No comments:

Post a Comment