Thursday, September 15, 2016

Olahraga 30 menit per hari

Seiring bertambahnya umur, kesadaran saya akan pentingnya menjaga kesehatan makin meningkat. Bukan sekedar makan buah tiap hari biar sehat, tapi mencakup olahraga, menambah asupan sayur (dulu saya suka mengganti sayur dengan buah saja) dan buah secara signifikan, tidur cukup, dan berusaha mengurangi stress.

Kenapa? Ya itu tadi..faktor U. Setelah memasuki usia 30-an, saya melihat bagaimana para orang tua, saudara, dan orang-orang yang saya kenal menua. Beberapa di antaranya menua dan sakit (parah ataupun tidak). Almarhum Ayah saya yang selama masa hidupnya selalu sehat pun, ditakdirkan meninggal mendadak pada usia 64 tahun karena serangan jantung. Ibu saya alhamdulillah masih sehat, tapi memiliki tumor tiroid yang cukup berbahaya. Dua minggu lalu sepupu saya, yang kira-kira seumuran dengan ibu, meninggal karena kanker tiroid. Beberapa saudara lain terbaring karena stroke ataupun diabetes. Padahal rentang umur mereka masih 50-60an, masih cukup muda.

Apalagi untuk ukuran orang-orang di negara maju seperti di Jerman. Orang-orang yang berumur 60an masih tampak seperti berumur 40an di mata saya. Sangat berbeda dengan di Indonesia. Harus diakui, kebiasaan makan dan hidup orang Indonesia masa kini sangat jauh dari sehat. Makan gorengan, bersantan, nasi berbakul-bakul (lebay), selesai makan minum es teh manis yang gulanya banyak, eh..selesai makan cuma duduk-duduk atau lebih parah lagi, tidur-tiduran sambil main HP. Ya kan? Ngaku deh.

Saya juga suka banget kayak gitu. Perut gendut saya adalah hasil perilaku hidup seperti itu. Gimana dong? Lagian semua pasti tahu, menolak makan gorengan itu seperti menolak surga (lebay lagi). Makan sambel pedes tentu tak lengkap tanpa nasi sepiring penuh. Plus kerupuk. Plus rendang. Atau sop iga. Terus gimana dong? Gimana ga gendut? Gimana mau sehat? Apa kabar kolesterol?  Dan lain-lain. Dan lain-lain.

Usaha minimum saya yang pertama adalah: Sarapan Sehat. Bangun tidur, minum air putih minimal segelas. Lalu lanjutkan dengan buah-buahan, biasanya saya makan apa yang ada: apel, atau pisang, atau anggur, atau melon. Selain untuk diri sendiri, saya juga mewajibkan Alif dan ayahnya untuk minum air putih dan makan buah. Setelah air putih dan buah, bebas dilanjutkan dengan makanan lain, misalnya: sereal pake susu atau roti (whole wheat) keju (bukannya sok gaya, tapi yang ada dan praktis memang itu). Untuk menutup sarapan, saya biasa minum teh hijau (tawar) 1-2 gelas, lalu jika harus ke perpustakaan, maka saya tutup dengan segelas kopi pahit.

Untuk makan siang, masih suka-suka. Kalo ada nasi dan lauk sisa malam sebelumnya, maka bekal makan siang saya isinya: nasi dan rendang/ayam/telor dan potongan ketimun atau tomat. Jika tidak ada nasi, maka bekal saya hanya roti dan keju plus telur rebus ditambah sayuran mentah (tomat/ketimun/selada). Saya usahakan porsi sayurnya besar..lebih besar dari porsi sayur saya jaman jadul.

Untuk makan malam, ini masih berat, karena makanan terenak biasanya dikeluarkan pada makan malam :(. Udah pasti makan nasi dengan lauk rendang/ayam/soto/dll dengan sambal, kadang dengan kerupuk. Antisipasinya gimana dong? Makan sayurnya duluan, dan perbesar porsi sayur. Setelah sayur habis, baru deh nikmati sisanya. Nasi secukupnya saja. Kalo setelah makan malem masih pengen ngemil, ambil buah atau joghurt. Daan..usahakan makan malam selambat-lambatnya jam 6.30 malam. Beberapa kali kami masih makan malam jam 7 sih, tapi diusahakan paling lambat jam 6.30.

Kalo laper tengah malam? Ambil joghurt, buah, atau minum susu. Walopun beberapa kali saya suka masak indomie tengah malem.. Harusnya memang ga usah beli2 deh jajanan ga sehat itu..biar ga mupeng kalo lagi laper.

Terkait olahraga, ini penting banget juga kalo mau bugar. Karena makan sehat saja tidak cukup. hampir semua penyakit degeneratif bisa diperlambat (atau dilawan) dengan olah raga. Mau jantung lebih sehat, ayo olahraga rutin. Mau berusaha jauh dari kanker, juga harus olahraga rutin. Mau terhindar dari diabetes, juga harus olahraga rutin. Yang saya pelajari selama tinggal di Jerman, slogan-slogan agar orang berolahraga bukan sekedar basa-basi. Mereka betul-betul rutin berolahraga. Anak-anak sekolah dan mahasiswa biasanya ikutan ekskul olahraga di sekolah/kampus. Para dewasa muda biasanya jogging sore atau fitness. Tapi kesadaran individu soal berolahraga memang sangat tinggi.

Ini yang beberapa waktu belakangan sedang saya lakukan. Olahraga minimal 30 menit perhari, jumlah paling minimal sesuai anjuran dokter, bila ingin hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya. Saya melakukan Zumba dari youtube selama 30-40 menit, diusahakan setiap hari. Tapi jika saya hari itu bekerja, maka tidak perlu lagi ber-Zumba (kerjanya udah kayak angkat beban -_-). Pengennya sih jogging 30 menit per hari, tapi entah kenapa saya malas buat keluar rumah dan jogging. Lebih praktis kalo tinggal ngidupin youtube. Tidak ada target unrealistis (misal: mau kurus, perut rata, dll) untuk olahraga saya. Hanya harapan untuk tetap sehat dan bisa mendampingi keluarga selama mungkin.  

Saya paham bahwa umur manusia hanya Tuhan yang tahu. Tapi tentu tidak ada salahnya berusaha, bahkan wajib berikhtiar untuk mengusahakan hidup yang lebih sehat. Lagipula sakit di Indonesia itu mahal..lebih baik saya bersusah-payah membangun kebiasaan sehat daripada menghabiskan uang banyak untuk berobat.

Untuk Alif, tidak terlalu sulit. Dia sudah terbiasa makan sayur (walopun harus dibawah pengawasan ketat) dan buah. Dia akrab dengan makanan sehat khas Jerman yang disajikan di sekolah serta sudah terbiasa dengan cemilan sehat seperti: joghurt dan buah. Kami jarang sekali beli jajanan kemasan manis-manis untuk Alif. Hanya sesekali beli jika kami akan melakukan perjalanan. Begitu pun minuman. Hanya susu, jus tanpa gula, dan air putih.

Sementara untuk ayahnya Alif, lebih sulit. Dari jaman dulu dia paling suka makan enak, ngemil gorengan, makan nasi banyak, begadang sambil ngemil, ngemil chips, dan ga terlalu doyan sayur :(. Belum lagi dia masih merokok. Seringkali kami berantem gara-gara kebiasaan makannya, merokok, dan kemalasan beliau berolahraga. Lalu saya berusaha lebih halus. Orangnya memang harus sadar sendiri. Udah lumayan sih, sekarang tiap pagi minum air putih, makan buah (masih kadang-kadang), dan minum teh hijau. Walaupun porsi karbonya masih paling banyak. Olahraga yang dilakukan ayahnya alif pun yang minimal saja: jalan kaki antar jemput Alif dari rumah ke TK. Lumayan, total waktu jalan kaki 1 jam sendiri. Itu udah lumayan banget daripada jaman kita masih di Indonesia, yang terbiasa ke mana-mana naik motor. Ga pernah olahraga, dan makan ga terkontrol. 

Yah..namanya juga usaha..yang penting tetap konsisten walopun minimalis. Semoga sih, kita tetap bugar sampai tua dan di masa tua tidak menyusahkan anak-anak dan kerabat (dengan menjadi lansia yang sehat).

Semangat-semangat!!