Thursday, January 5, 2012

Just Married :D

Sudah satu setengah bulan berlalu sejak tanggal 19 November 2011: our marriage date. Akhirnya resmi jadi suami-istri, berhak menyandang nama Bu Yuyun :D *jadi lebih cewek daripada Bu Tatat*. Dua hari setelah menikah, kami langsung kabur ke Bali, tepatnya ke Ubud, untuk menghindari disuruh beberes rumah pasca hajatan sama nyokap. Menghabiskan waktu berleyeh-leyeh di kamar, nonton tari Kecak, keliling Bali pake motor, cuci mata di toko-toko di sekitar Ubud, dan nonton live music latin di Cafe Havana, Ubud. Wajah Bali yang saya rasakan di Ubud terasa sangat berbeda dengan yang pernah saya tahu sebelumnya (di Kuta, Denpasar, Sanur). Ubud lebih tenang dan damai, cocok untuk tempat relaksasi dan menenangkan pikiran. Di Ubud juga banyak terdapat tempat yang menyediakan layanan spa, massage, dll, mulai dari yang murahan sampe yang tampak mahal seperti mango tree spa dari L’Occitane. Sayangnya, karena perjalanan kami masih panjang, saya harus berhemat dan batal pergi ke spa :( *lain kali ke Ubud harus dicoba! 

Kami juga mencoba restoran bebek di Ubud yang katanya terkenal sangat enak *dan mahal, yaitu Bebek Bengil dan Bebek Tepi Sawah. Tapi..huhh..ternyata…kedua restoran bebek tersebut memiliki rasa yang sangaaat biasa…ga sebanding dengan harganya yang menguras kantong :p Very-very not reccommended deh. Entah apa yang membuat keduanya begitu terkenal..katanya sih, gara-gara Presiden SBY pernah kesitu..ga jaminan banget :p Kelebihan kedua bebek itu hanya di tempatnya yang nyaman dan asri. lain itu TIDAK ada. Titik.


Hari ke-lima di Bali, pagi-pagi, kami bersiap menuju Lombok dengan menggunakan shuttle bus yang akan menjemput kami di depan gang dekat tempat kami menginap. Shuttle bus ini harganya cukup mahal, dari Ubud-Senggigi per orang Rp 160.000. Awalnya kami pikir ini cukup murah…tapi ternyata kemudian kami menemukan di salah satu counter dengan harga hanya 130.000/orang! Yaa…nasi sudah menjadi bubur..menyesal juga percuma. Kamipun siap-siap keluar dari tempat nginap sejak jam 6.30 pagi. Kami menunggu-nunggu bus (soalnya kan katanya shuttle bus) yang akan membawa kami ke Pulau Lombok. Sekitar jam 7.30, sebuah van (sejenis omprengan) warna putih berhenti depan kami dan menanyakan nama kami. Voila!! Ternyata yang katanya bus itu cuma sebuah van agak butut warna putih. Grrr…sepertinya kami kena tipu…ya sudahlah…whatever…Van itu berisi beberapa orang bule dengan backpack gede-gede yang juga bermaksud pergi ke Lombok. Setelah perjalanan sekitar 1,5 jam, sampailah kami di Pelabuhan Padang Bai, pelabuhan tempat biasa orang menyeberang dengan ferry jika ingin pergi ke Lombok. Di sana kami digiring menuju sebuah restoran ga jelas dipinggir laut. Di restoran itu ada banyak bule yang duduk-duduk menunggu waktu keberangkatannya ke Lombok. Sebagian besar dari mereka akan pergi ke Lombok dengan menggunakan fast boat yang cuma memakan waktu satu jam untuk sampai di kepulauan Gili, Lombok. Hemmm..menggoda sekali…karena jika menggunakan ferry (slow boat), memakan waktu 4 jam hanya untuk sampai di Pelabuhan Lembar. Dari Lembar, untuk menuju Senggigi atau Kepulauan Gili harus menempuh jalan darat lagi dan disambung perahu. Yeahhh…ada harga, ada waktu memang sihh :p

-to be continued- *mau beresin laporan kerjaan dulu