Thursday, December 31, 2015

A postcard to my self

Melihat kartu pos ini tepat kemarin, di toko buku di stasiun. Not that I am a big fan of Marilyn Monroe, I just like the quote. Kind of good to close 2015 and prepare for 2016 with those words :).

Happy new year!
Ich wünsche euch einen guten Rutsch ins neue Jahr! 

Monday, November 23, 2015

Alif 3 tahun

tatatsjournal.blogspot.com
Dekorasinya


21.11.2012 - 21.11.2015
Dua hari lalu adalah hari ulang tahun Alif yang ke-tiga (Menurut tahun Masehi). Kami rayakan kecil-kecilan di rumah dengan mengundang teman-teman saya. Kami memasak Laksa Betawi sebagai menu utama, oreg tempe (random, tadinya buat siap2 siapa tau ada yg vegan), kerupuk, dan kue ultah berupa wajik ketan hijau! Meskipun menu tabrak-tabrak, teman-teman yang datang tetap senang dan bilang enak :D (soalnya sebagian besar bukan orang Indonesia..hehe).

tatatsjournal.blogspot.com
Wajik Ketan Hijau

tatatsjournal.blogspot.com
Laksa dkk
Keesokan harinya (22.11.2012), dilakukan makan-makan syukuran tahap dua..yaitu mengundang teman-teman Indonesia. Kali ini hidangannya adalah sate padang, pempek, martabak, cireng, dan cimol (martabak, cireng, dan cimol dimasakkin sama temen2 yang dateng :D)..nyam-nyam..*meskipun ada insiden cuka kejatohan lap* :D

Dan hari ini (Senin 23.11.2015) adalah  hari perayaan di sekolah Alif. Tapi ortu ga ikutan...cuma bocah2 dan gurunya, tiup lilin dan makan kue kering yang dibuatkan sama koki sekolahnya. Tadinya sih niat juga mau bikin bingkisan kecil buat teman-teman si Alif (semacem goodie bag isi tiga jenis coklat/cemilan manis beli di toko) tapi tangan rasanya udah gempor.. Abis masak 3 hari non-stop -_-. Oh..how I miss catering or warung makan T_T

Bocahnya dalam kedua perayaan ultah tersebut tampak senang..tiup lilin, buka kado, maenin maenan baru, dll. Meskipun kecaperannya di keramaian pun semakin nampak..bocah..oh bocah..untung beberapa teman saya memang suka maen sama bocah..Sementara saya dan ayahnya sibuk ngurus makanan atau ngobrol sama tamu, ada yang nemenin si Alif maen playdoh, Puzzle, dll :D

tatatsjournal.blogspot.com
birthday playdoh playdate

Usia tiga tahun ini juga cukup penting buat si Alif..karena mulai Desember, dia akan memasuki Kindergarten (saat ini masih di Kinderkrippe- utk anak dibawah 3 tahun). Harusnya sih..dia udah lolos toilet training sebelum itu #ups. Janji toilet training setelah ultah kedua pun belom konsisten dilakukan T_T. Tentu bukan salah bocahnya..salah ortunya yang males kotor2an -__-. Well ya..minggu ini semoga bisa total mulai dan konsisten!

Secara kemampuan berbahasa, yang paling berkembang adalah bahasa Indonesia. Sudah bisa ngomong kalimat panjang dan nanya macem-macem. "ibu kenapa lari?", "ayah..santai-santai dulu aja".. dan lain-lain. Kemampuan bahasa Jermannya juga makin berkembang. Kosakata makin banyak..meskipun kata kerja yang digunakan masih dalam bentuk infinitif. Sering juga..dia berbicara  bahasa Indonesia di rumah, dengan selipan kata-kata bahasa Jerman. Misalnya "ibu feuerwehr Alif dimana?"..dll. Biasanya saya ulangi kalimat dia dengan nyebutin bahasa Indonesianya. Pelafalan "r" si alif pun agak2 kejerman-jermanan misalnya "turrun", dgn bunyi r agak sengau.

Apakah semakin gede semakin mandiri? Hem..kayaknya di beberapa hal ngga juga. Misalnya..sekarang kalo tidur malah jadi harus selalu sama saya. Kalo ga, pasti pake acara nangis dulu. Kalo makan pake sayur, dia sering minta disuapin karena dia sebenernya gamau makan sayur *hupft. Di sisi lain, mulai berani mengungkapkan apa yang dia mau, misalnya dia bilang ke temannya "Hey..Kaela stop..jangan ambil mainan Alif". Walopun sering juga kemudian dia jejeritan dan marah-marah atau nangis kesel kalo diisengin si Kaela :D

Si Alif pun makin ngeh kalo dikasih tau. Biasanya sebelum tidur, saya ajak ngobrol dulu. Tanya-tanya detail apa yang terjadi hari itu..dan membiarkan dia cerita apa aja..misalnya tentang "Junis yang suka makan pipi Alif" (kayaknya si junis ini pernah gigit pipi alif di sekolah karena gemes -_-), dll. Pillow talk ini lumayan banget buat nyari tau tentang perasaan dan keseharian si Alif. Dia jadi bisa cerita lebih banyak daripada kalo saya tanya begitu pulang dari sekolah.

Well sehat-sehat terus ya nak..semoga makin bertambah kesabaran dan semangat eksplorasimu..semoga tumbuh jadi anak soleh yang sayang orang tua dan orang lain, serta berguna untuk umat manusia dan dunia ini. Doa ibu dan ayah yang terbaik selalu untukmu :) Amiin.

Monday, November 16, 2015

ketinggalan

Jam 2 pagi tadi, si alif (hampir 3 tahun) terbangun dan menemukan dirinya sendirian di kamar. Terdengar teriakan dan rengekan.

Alif : merengek-rengek, lalu bilang: "hee..ibu panggil!" (maksud: alif manggil ibu)
         Lalu turun dan lari ke ruang tengah sambil bilang: "Alifnya ketinggalan di kamar"

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Friday, November 6, 2015

Belajar bahasa Belanda?

Semester tiga ini, akhirnya saya ngambil kursus bahasa belanda di Sprachenzentrum. Kenapa? Yang pasti sih bukan karena merasa bahasa jerman saya udah jago..haha

Alasan pertamanya sih karena bulan agustus lalu saya bertemu dengan mba yang kerja di KITLV Leiden, yang ngasih tau bahwa banyak project KITLV yang membutuhkan peneliti Indonesia berbahasa belanda, untuk meneliti dokumen-dokumen lama yang terkait pendudukan Belanda di Indonesia. Kebetulan kursus di kampus harganya murah sekali..40 Euro untuk satu semester.

Alasan lainnya, saya banyak bertemu orang asing (Jerman, Belanda, Perancis, dll) yang bisa fasih berbahasa Indonesia. Terutama orang Belanda, di negara sekecil itu yang meskipun kecil namun bisa menguasai kepulauan nusantara jaman dulu, banyak sekali orang yang bisa berbahasa Indonesia, atau minimal paham sejarah, kebiasaan, dan paham bagaimana cara memanfaatkan Indonesia (!). Inget sejarah penaklukan Aceh oleh Belanda kan? atau penaklukan-penaklukan lainnya.. Semuanya karena antropolog2 Belanda saat itu sangat serius meneliti dan berusaha memahami Indonesia. Hal ini yang kemudian membuat keinginan saya belajar bahasa belanda menguat.

Kenapa sedikit sekali orang Indonesia yang bisa bahasa belanda? Jelas penyebab utamanya adalah kebijakan nasionalisme Sukarno, yang melarang pengajaran Bahasa Belanda segera setelah Indonesia merdeka. Padahal menurut saya, sangat penting memahami bahasa si mantan penjajah ini. Terutama untuk lebih memahami cara berpikir mereka. Alasan-alasan kenapa dulu mereka menjajah, penyebab di balik tindakan-tindakan yang dulu mereka lakukan di kepulauan nusantara, dan lain-lain. Jelas waktu tak akan bisa berulang. Tapi dengan memahami bahasa belanda, saya, sebagai orang dari kepulauan nusantara merasa mempunyai kedudukan yang setara dengan mereka. Bukan hanya sebagai objek penelitian atau objek penjajahan, tapi sebagai bangsa yang setara dengan mereka yang juga memahami tindak tanduk dan bahasa mereka.

Meskipun sih..kadang niat kuat pun tinggal niat. Keinginan berhenti belajar kadang menguat juga..apalagi kalo inget si mevrouw guru saya yang..duuh aduh banget dah. Kemaren, saya udah berniat untuk berhenti..untung diingatkan sama bapake bahwa saya sudah bayar kursusnya dan beli bukunya -_-

Yah..semoga sih masih bisa bertahan sampe akhir Januari nanti.

Saturday, October 3, 2015

Mendadak Curhat #1

Untuk kesekian kalinya, saya merasa bebal banget sama orang, terutama orang yang tidak tahu (tidak membaca) banyak tentang suatu tema, bahkan tidak mengklarifikasi terlebih dulu gosipnya, terus asal share. Terlebih lagi jika orang-orang yang asal share itu adalah orang-orang yang seharusnya lebih bijak karena posisi mereka mungkin sebagai pendidik, pengajar, dll. Padahal perintah membaca adalah kalimat pertama Al-Qur'an yang diturunkan.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1)

“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan."
 

Lalu, apa artinya khatam Qur'an puluhan atau bahkan ratusan kali jika ayat pertama saja tidak diamalkan bro? Atau sama saja, yang penting politik nomor 1, agama yang diyakini mah kumaha engke? Atau anda melakukan itu (mungkin) demi dakwah penegakan agama? Come on..

Seriusan deh..untuk orang-orang dengan tipe seperti di atas, "bacalah..bacalah..bacalah" dan tolong juga baca campaign strategy kek communication strategy kek or whatever lah apa kek..biar dakwah kalian ga bikin males orang. Saya mah cuma tukang ribut koar-koar yang pake jilbabnya pun tidak syar´i, lulusan universitas yang medioker pula.

Tapi kebenaran tentu hanya milik Allah. Siapa sih kita sampe berhak untuk ngejudge orang lain? 

Thursday, September 10, 2015

Far away from home

Bukan..ini bukan cerita lain dari ke-home-sick-an saya. Ini tentang apa yang saat ini terjadi di dunia, khususnya di Eropa, yaitu krisis pengungsi atau enggresnya refugee crisis. Saat ini gelombang pengungsi dari negara yang dilanda konflik seperti Syria dan Afganistan meningkat tajam. Wajar aja sih..siapa yang tahan tinggal di tempat yang setiap hari perang, ada bom, atau terancam dengan kematian setiap saat. Belum lagi para pengungsi ekonomi dari balkan, afrika, dll.

Eropa memang nampak menggiurkan. Keamanan, jaminan sosial yang memadai untuk warganya, sekolah gratis, dll.

Reaksi warga Eropa beraneka ragam. Sebagian menyambut dengan alasan kemanusiaan, banyak yang sinis karena takut Islam akan menguasai Eropa, ada yang takut pengungsi akan mencuri pekerjaannya, makanin duit pajak, dll.

Saya menemukan sebagian besar facebook friends saya yang orang Jerman/Eropa, adalah orang-orang yang pro kedatangan pengungsi. "Kein Mensch ist illegal", "Refugee Welcome", adalah beberapa dari slogan kampanye mereka. Sebagian besar dari kelompok ini adalah mahasiswa dan aktifis, kelompok intelektual organik yang menyadari bahwa privilege yang mereka punya harus digunakan untuk kemaslahatan orang banyak. Kelompok yang menyadari, bahwa negara-negara mereka (Eropa) punya andil dalam menyebabkan atau memperpanjang konflik, sehingga juga harus bertanggung jawab menerima para pengungsi yang datang. Kelompok ini menyadari, bahwa kedatangan pengungsi tidak berarti memburuknya perekonomian..karena pengungsi justru bisa jadi potensi di masa depan..potensi sebagai future tax payers. Terutama di negara-negara yang penduduknya menua seperti Jerman.

Kelompok kedua adalah orang Jerman/Eropa yang agak ditengah. Biasanya mereka bilang "pengungsi dari negara konflik silakan datang..tapi pendatang dari Balkan atau Afrika atau negara yang tidak konflik, mending pulang aja." Kelompok ini lumayan lah..masih punya nilai-nilai kemanusiaan.

Kelompok ketiga, kelompok kanan ekstrem. Kelompok ini jelas pernyataannya: "Ausländer raus!" (orang asing keluar!)..haha..Kelompok ini adalah penjelmaan masa kini Nazi alias Neo Nazi.

Yang membuat saya paling heran dan sampe geleng-geleng kepala..adalah orang asing yang anti pengungsi -_-. Salah satu teman facebook saya (mbak Indonesia yg menikah dengan orang Jerman), ditag status oleh temannya yang tampaknya juga orang Indonesia yang tinggal di Perancis. Statusnya kira-kira mengatakan bahwa para pengungsi itu ancaman buat Eropa..ancaman buat Kristen di Eropa..Eropa akan menjadi mayoritas muslim, kotor dan berantakan. Kalo bisa ngomong langsung, saya mau bilang gini ke si mba yg bikin status "Bahwa orang eropa (yang rasis) menganggap semua manusia kulit berwarna sebagai ancaman..tanpa peduli agamanya. Bahwa meskipun kamu Kristen, orang Eropa juga sebenernya rasis-in kamu yang wanita Indonesia berkulit sawo matang. Bahwa kamu sebaiknya tidak besar kepala dan ikut2an rasis sama pendatang."

Well saya paham..bahwa tidak semua pengungsi/pencari suaka itu baik. Ada yang kemudian jadi mafia trafficking, copet, dll. Ada orang-orang yang datang ke Eropa dengan tujuan hanya untuk menikmati uang jaminan sosial tapi ga mau kerja dan bayar pajak. Tapi bukan berarti semua imigran atau pengungsi itu pasti penjahat, jorok dan pemalas kan? Kalo dilakukan generalisasi, mbak2 penulis status itu juga tentu akan masuk kategori imigran kok walaupun suaminya orang Eropa.

Kemudian ceritanya jadi agak personal. Saya sendiri belum memutuskan apakah akan pulang atau mencari peruntungan di sini setelah lulus kuliah. Tapi pilihan menetap di sini bukan segala-galanya.. Keinginan (suami) untuk menetap pun bukan karena disini semuanya serba enak dan bagus.. No..no.. Saya tetap menganggap Indonesia sebagai my ultimate home (yang mana saya yakin semua pengungsi itu juga pasti merindukan kampung halamannya). Boleh dan bebas saja kan kalo orang lain ingin tinggal di tempat lain untuk suatu masa.. Makanya saya juga kesal kalo ada yang bilang "kalo mau di sini harus ini itu dll.." It's not because here is better than there, but because if we want  to stay in foreign land with foreign people far away from home, we need to prepare ourself to survive."

Buat saya, kalo harus pulang ke Indonesia juga bagus.. Dan bukan berarti saya kalah. Malah enak bisa dekat keluarga, teman, dan makanan enak ;)


Thursday, March 19, 2015

Playing with pompoms

Sudah lama pengen mainan pompom..tapi baru sempet kemaren. Sebenernya ada niatan buat bikin pompom sendiri..tapi apadaya..ga sempet ;p Beli aja deh akhirnya..untung murah. Alat dan bahan: gulungan tisu yang sudah habis, selotip, dan pompom.  

Ide permainannya dapet dari pinterest. Intinya sih, si bocah masuk-masukkin pompom ke "pipa" bekas gulungan tisu yang ditempel ke dinding (kalo saya, tempel ke lemari). Si pompom bakal ngagorolong lewat "pipa" tadi. Si Alif seneng banget ngeliat pompom meluncur cepat di "pipa" dan jatuh ke lantai. Dia semangat mungutin si pompom dan masukkin lagi berulang-ulang.


Awalnya, saya cuma nempel satu "pipa", karena si alif udah ga sabaran pengen maen. Pas ada waktu, saya tempel satu lagi bekas gulungan tisu toilet (lebih pendek dari tisu dapur), jadi seolah-olah pipanya belok-belok.


Lumayan bikin anaknya sibuk beberapa saat :D Tantangan buat saya karena bocahnya ga sabaran banget dan beberapa kali tempelan "pipa" copot karena bocah terlalu semangat masukkin pompom sekaligus banyak -_-. Tapi si alif belajar juga..bahwa kalo pompom kebesaran atau kebanyakan yang dimasukkin, ya mampet. Dia kayaknya berusaha memahami konsep "mampet" itu. Kalo pas mampet, beberapa kali dia nengok ke dalam "pipa"..haha. Ga apa-apa deh..namanya juga belajar :D






Monday, March 9, 2015

Mencoba

Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba...Karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil....

-Tan Malaka- Masa Aksi 1926*

*dikutip dari status kawan Eka 

Sunday, February 22, 2015

Baby book meeting

Sudah dua kali, setiap hari Sabtu jam 11.05-11.50, saya mengajak Alif ikutan Babybüchertreff (baby book meeting) di perpustakaan kota Osnabrück. Tujuan kegiatannya yaitu pengenalan buku dan membaca untuk para bayi, antara umur 1,5 sampai 3 tahun. Bocah-bocah ini TIDAK diajari membaca, tapi dikenalkan pada buku dan aktifitas membaca bersama.

Kegiatan ini bertempat di salah satu pojokan perpustakaan kota, bagian buku anak-anak dan pemuda. Meeting ini dipandu oleh satu orang staf perpustakaan yang sudah menyiapkan boneka besar, kotak harta karun berisi buku-buku untuk balita, dan alat musik kerincingan. Setiap balita harus ditemani salah satu ortunya (bisa juga neneknya atau siapapun..hehe). Ortunya duduk di kursi besar, dan balitanya di kursi kecil di depan para emak atau bapaknya.

Kegiatan ini dibuka dengan menyanyi lagu pembuka bersama-sama, termasuk para ortu juga ikut nyanyi. Berhubung saya belom apal, ya cuma ngikut gerakan dan lalalala aja :p. Setelah itu, bocah-bocah harus mencari boneka besar yang sudah disembunyikan di rak buku. Di dalam kantong boneka itu, terdapat satu buku utama yang akan dibaca bersama-sama. Anak-anak sangat antusias ketika mencari si boneka besar ini. Selanjutnya sang pemandu akan membacakan buku dengan melibatkan anak-anak yang hadir. Terkadang anak-anak diajak untuk menarik bagian buku yang bisa ditarik, atau sekedar membalik halaman buku.

Aktifitas selanjutnya, anak-anak harus menemukan kotak harta karun yang didalamnya terdapat banyak buku lucu-lucu dan menarik. Setelah itu, salah satu anak akan mendapat kehormatan untuk membuka kunci kotaknya. Setelah kotak dibuka, anak-anak diberi waktu untuk memilih sendiri buku yang ingin dibaca bersama dengan orang tua masing-masing. Buku-buku di dalam kotak ini memang buku-buku yang tak hanya bisa dibaca, tapi bisa disentuh, ditarik-tarik, dll, yang memang merangsang balita untuk terlibat secara aktif. Biasanya saya dan Alif berhasil membaca kira-kira 3-4 buku, sebelum akhirnya kotak kembali ditutup.

Setelah kotak ditutup, pemandu akan membagikan kerencengan untuk semua anak dan orang tua, untuk bernyanyi bersama menutup acara.

Saya perhatikan, anak-anak senang dan antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan ada satu anak yang selalu nangis sedih ketika kotak harta karun harus ditutup. Saya sendiri suka karena Alif bisa dapet kesempatan untuk membaca buku-buku di dalam kotak harta karun itu. Buku-buku itu memang milik perpustakaan, tapi tidak bisa dipinjam (mungkin karena memang disediakan khusus untuk kegiatan ini). Sementara kalo beli, mahal cyiin buku-bukunya. Buku-buku lain yang biasa saya pinjam untuk Alif tidak seinteraktif yang ada di kotak.

Kegiatan ini juga bagus untuk membiasakan batita berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain selain keluarga dekat di rumah. Untuk mengikuti kegiatan ini, peserta sama sekali tidak dipungut bayaran..gratis..tis..pas banget buat mahasiswa kantong tipis kayak saya ;D

*belum berhasil moto apapun, soalnya ga enak mau moto orang-orang dari jarak dekat*



Thursday, February 19, 2015

Mewarnai, menggunting dan menempel

Kembali postingan bertema #emak :D

Dua hari ini Alif lagi belajar menggunting. Kalo mewarnai dia udah sering nyoba..tapi biasanya cepet bosen. Kali ini, niat awal saya sebenernya biar alif belajar menggunting. Tapi buat anak 27 bulan, masih syulit banget ngatur tangan di posisi menggunting. Untuk balita, guntingnya pake yang hanya bisa dipake buat menggunting kertas sama karton.

tatatsjournal.blogspot.com
Alat bermain
Jadi akhirnya saya menggambar beberapa bentuk, alif warnain, saya menggunting, kemudian alif ngelem dan nempelin di pintu lemari.

tatatsjournal.blogspot.com
seneng banget disuruh nempel :D
Anaknya lumayan antusias..dan bisa fokus ngerjain ini selama beberapa saat. Alif mulai fokus mewarnai di satu tempat, yaitu di dalam bentuk yang saya gambar. Biasanya kan dia semacem corat-coret random dengan pensil warna :D

tatatsjournal.blogspot.com
Seru juga ternyata main-main begini sama anak yak..hihi..meskipun ga secanggih emak-emak DIY atau crafting, buat saya semacem refreshing dari buku-buku politik yang numpuk!-_-



Tuesday, February 17, 2015

Meronce sedotan untuk balita

Waktunya postingan #emak.

Ini adalah percobaan kedua alif, 27 bulan, meronce sedotan (masukkin sedotan ke dalam benang). Kegiatan murah meriah lain untuk melatih motorik halus balita. Percobaan pertama minggu lalu, saya cuma nyiapin alat dan bahannya, lalu alif dan ayahnya yang main. Hari ini saya temenin alif main sampe beres.

Alat dan bahan: sedotan warna-warni di gunting pendek-pendek, benang (saya pake benang yang ada di rumah, benang wol). Hari ini saya sekalian ajak alif mencoba menggunting sedotan sendiri. Tapi ya tangannya belum bisa menggerakkan gunting dengan benar, masih perlu dibantu.

Caranya: pertama, buat simpul di salah satu ujung. Di ujung lainnya, bisa menggunakan lidi atau tusuk gigi, biar mudah dimasukkan ke dalam sedotan. Karena ga nemu lidi, ayahnya alif hanya membungkus ujung satunya dengan selotip, agar keras dan bisa dimasukkan ke dalam sedotan (soalnya pake tusuk gigi terlalu tajam dan sulit nempel di benang wol). 

Kemudian si bocah pun mulai memasukkan sedotan satu-satu ke dalam benang. Beberapa kali sempat terhenti karena dia lebih tertarik hal lain. Tapi emak keukeuh ngasih supportnya ;D

Untuk urutan warna, masih sesukanya Alif, karena dia belum bisa beneran bedain warna. Masih sering ketuker-tuker. Sampai akhirnya...jadilah si kalung (atau gelang sedotan ini).

Sebenernya kegiatan ini ga asing buat kita (saya). Waktu TK atau SD pasti pernah buat beginian..lain kali kita bikin yang lebih menantang (bocah) yuks!

Monday, January 26, 2015

Blablabla

Wow..udah mau akhir januari dan udah lama ga ngeblog..
Life is busy lately..(pura-puranya)

Alif is a pre-schooler (Kinderkrippe)! :D Masuk sejak tgl 15 Januari di Kindertagesstätte punya Studentenwerk. Harusnya masuk tanggal 6 Jan, tapi si bocah sakit batuk pilek..kayaknya kecapean karena perjalanan liburan akhir tahun (padahal cuma ke Göttingen, Köln dan Münster aja..haha). Tapi terutama pas taun baruan di Münster, si Alif tidur lewat jam 12 malem karena sibuk lari-lari dan maen sama Kaela (temen Alif seumuran yang juga anak Indonesia). Minggu pertama, Alif di sekolah cuma satu jam per hari, dari jam 3-4 sore, ditunggui ayahnya. Minggu ke-dua, dua jam per hari, dari jam 2-4 sore. Minggu ini, minggu ketiga, masih dua jam per hari juga, tapi dari jam 8-10 pagi, dan masih ditungguin emak. Besok mau dicoba ditinggal bentar..semoga sih ga nangis heboh pas ditinggal. 

How´s school? Alles gut. Semester 1 hampir selesai dan semua presentasi udah terlewati. Tinggal nulis 6 paper aja nih. Untuk mata kuliah-mata kuliah inti, ga ada ujian tertulis. Bentuknya adalah final paper, research paper antara 12-20 halaman. Dududududu...Dikasih waktu lumayan panjang buat nulis ini..dari 6 Februari sampe 30 Maret. Target sih selesei sebelum berangkat liburan tanggal 24 Maret. Amiinn!

Sabtu kemarin, akhirnya turun salju lebat banget di Osnabrück (plus di kota-kota lain di Utara dan Barat Jerman). Sebelumnya, salju cuma ngotorin jalan doang dikit. Alif sempet megang-megang salju bentar, tapi cuma bentar banget karena dingin. Musim dingin mulai kerasa. Telat makan dikit, kepala saya langsung pusing. Lupa ga pake kupluk, kepala langsung pusing. Jadi alhamdulillah banget..kembali menggendut karena banyak makan T_T Padahal sommer kemaren udah langsingan dikit :D  

Pengen nulis obituari seorang teman..tapi belom sempet. Pengen nulis buat jurnal, juga belom sempet. (I know..too much excuses yah). Dicukupkan sekian coret-coretnya..Tschuss!