Friday, November 6, 2015

Belajar bahasa Belanda?

Semester tiga ini, akhirnya saya ngambil kursus bahasa belanda di Sprachenzentrum. Kenapa? Yang pasti sih bukan karena merasa bahasa jerman saya udah jago..haha

Alasan pertamanya sih karena bulan agustus lalu saya bertemu dengan mba yang kerja di KITLV Leiden, yang ngasih tau bahwa banyak project KITLV yang membutuhkan peneliti Indonesia berbahasa belanda, untuk meneliti dokumen-dokumen lama yang terkait pendudukan Belanda di Indonesia. Kebetulan kursus di kampus harganya murah sekali..40 Euro untuk satu semester.

Alasan lainnya, saya banyak bertemu orang asing (Jerman, Belanda, Perancis, dll) yang bisa fasih berbahasa Indonesia. Terutama orang Belanda, di negara sekecil itu yang meskipun kecil namun bisa menguasai kepulauan nusantara jaman dulu, banyak sekali orang yang bisa berbahasa Indonesia, atau minimal paham sejarah, kebiasaan, dan paham bagaimana cara memanfaatkan Indonesia (!). Inget sejarah penaklukan Aceh oleh Belanda kan? atau penaklukan-penaklukan lainnya.. Semuanya karena antropolog2 Belanda saat itu sangat serius meneliti dan berusaha memahami Indonesia. Hal ini yang kemudian membuat keinginan saya belajar bahasa belanda menguat.

Kenapa sedikit sekali orang Indonesia yang bisa bahasa belanda? Jelas penyebab utamanya adalah kebijakan nasionalisme Sukarno, yang melarang pengajaran Bahasa Belanda segera setelah Indonesia merdeka. Padahal menurut saya, sangat penting memahami bahasa si mantan penjajah ini. Terutama untuk lebih memahami cara berpikir mereka. Alasan-alasan kenapa dulu mereka menjajah, penyebab di balik tindakan-tindakan yang dulu mereka lakukan di kepulauan nusantara, dan lain-lain. Jelas waktu tak akan bisa berulang. Tapi dengan memahami bahasa belanda, saya, sebagai orang dari kepulauan nusantara merasa mempunyai kedudukan yang setara dengan mereka. Bukan hanya sebagai objek penelitian atau objek penjajahan, tapi sebagai bangsa yang setara dengan mereka yang juga memahami tindak tanduk dan bahasa mereka.

Meskipun sih..kadang niat kuat pun tinggal niat. Keinginan berhenti belajar kadang menguat juga..apalagi kalo inget si mevrouw guru saya yang..duuh aduh banget dah. Kemaren, saya udah berniat untuk berhenti..untung diingatkan sama bapake bahwa saya sudah bayar kursusnya dan beli bukunya -_-

Yah..semoga sih masih bisa bertahan sampe akhir Januari nanti.

No comments:

Post a Comment