Sunday, November 16, 2014

Menggugat Arab

Di kuliah applied public policy analysis, profesor nya suka banget jelasin geopolitik dan geostrategi seluruh dunia.
Indonesia sempet kesebut..terkait sama hilangnya beberapa pulau karena ekspor pasir ke Singapura..bleh..Tapi seriusan loh itu..bukan sekedar gosip (beritanya udah beredar sejak saya kuliah S1). Singapur banyak beli pasir buat memperluas daratan, bukan sekedar buat wilayah turisme, tapi ya daratan buat infrastruktur semacem jalan, pemukiman, pusat bisnis, dll ..secara lahan dia cuma seuprit.
Pembicaraan kemudian sampe ke jazirah Arab. Pak Prof bilang, bahwa tahun 2040 Saudi Arabia akan kehabisan minyak dan air (!!!). Beliau juga nyeritain soal cara suksesi raja Arab yang (menurut saya) lucu :p Jika raja yang sekarang yang umurnya udah 90-an meninggal, tahta akan jatuh ke sodara raja yg umurnya mungkin cuma beda setaun, yg juga udah tua dan sakit-sakitan. Jadi, usia kepemimpinan para raja arab itu ga pernah lama-lama. Sebetulnya sih sama dengan beberapa sistem monarki yang sekarang masih eksis. Hanya saja, jika terjadi perebutan kekuasaan, sekitar 2000 pangeran lah yang akan bertarung memperebutkan tahta. 2000? Banyak amat...ya tentu banyak...secara raja istrinya pun segambreng. Inilah yang saya bilang lucu. Jaman modern begini masih aja kelakuan jaman jadul dipiara.
Lucu nomor dua, waktu saya melancong ke Düsseldorf (ibukota Nord-Rhein Westphalen). Sebagai ibukota salah satu bundesland (provinsi), Düsseldorf termasuk salah satu kota besar lengkap dengan jalan-jalan pusat perbelanjaan. Di satu jalan yang toko2nya terkenal termahal di sana, di beberapa toko banyak memasang ucapan selamat datang pake bahasa Arab. Atau tulisan2 "Guests from Arabic land are welcome". Nyeeh...itu artinya banyak orang2 Arab yang duitnya ga berseri sering dateng dan belanja disitu. Seorang teman cerita juga soal kelakuan banyak orang2 Arab super tajir, yang adalah pemilik mobil-mobil termahal yang suka seliweran di London.
Maksud saya, lucu ketika banyak saudara sebangsa setanah air yang berpikir segala sesuatu dari Arab adalah benar. Sampe bela-belain berantem sama sesama karena bela-belain "yang ke-arab-araban".
Jangan dikira pangeran-pangeran Arab itu peduli sama sodara sesama muslim yang kesulitan dalam peperangan di Palestina atau sesama muslim yang miskin kelaparan di Afrika. Jangan dikira mereka peduli. Mereka cuma peduli sama dirinya sendiri, sambil ngabisin duit yang ga abis-abis. Jadi, ga worth-it banget kalo kedamaian Indonesia dikorbanin sama sekelompok orang yang bela-belain segala sesuatu dari Arab.
Sayapun teringat akan para TKI yang banyak jadi korban kekerasan dan kekerasan seksual di negara-negara Arab. Apakah itu kelakuan yang akan dibenarkan oleh Al-Quran dan Hadits? Atau mereka merasa itu benar, karena budaya memelihara budak, menyiksa dan menggaulinya adalah budaya Arab dari jaman jadul?
Satu hal yang saya sayangkan adalah letak Ka'bah yang ada di Saudi Arabia. Jadi seolah monopoli Islam oleh Arab. Itu yang menyebabkan selamanya, Islam akan terikat pada Arab. Benar bahwa Islam diturunkan di Arab. Tapi tidak semua yang datang dari Arab adalah benar.
Ah..kenapa saya jadi emosi gini..hihi..
*semoga abis ini ga ada yang ngecap saya JIL ya :p 

Permohonan maaf (ditulis 2.12.2015):
Saya merasa sangat judgemental di tulisan ini (yang mana saya membenci orang-orang seperti itu). Seharusnya lain kali melihat lebih dalam..Saya yakin sebenernya banyak juga orang Arab yang baik..seperti seorang pangeran Arab yang namanya sering disebut media karena kedermawanannya. Tentu saja, seperti normalnya semua bangsa di dunia, ada orang baik ada orang jahat.
 

No comments:

Post a Comment