Friday, March 22, 2013

CV mamah

Pagi ini, kakak saya meminta salah satu dari kami (empat bersaudara), untuk membuka web diknas untuk melihat apakah data mamah saya sebagai salah satu penerima sertifikasi guru, sudah lengkap atau belum.

Pencarian tersebut membawa saya ke sebuah halaman di dinas pendidikan kota Kuningan yang isinya adalah semacem CV mamah saya. Dan...halaman itu sukses bikin saya mellow :| Halaman itu biasa saja sih..isinya nama lengkap mamah, no pegawai, awal mengajar tahun berapa (ternyata tgl 01-03-1980), kapan diangkat jadi PNS (01-11-1981), mengajar mata pelajaran apa (Bahasa Daerah - Sunda), dan riwayat pendidikannya.

Lalu apa yang membuat saya mellow? Saya sedikit terdiam karena disamping usaha mamah yang begitu keras mengurus anak-anaknya, beliau masih berhasil mempertahankan karirnya sebagai guru, hingga mendapat penghargaan sederhana dari pemerintah yang berjudul "sertifikasi".



Yess..usaha keras mamah bukanlah sekedar hal biasa dimana seorang ibu bekerja dikantor berangkat pagi dan pulang sore untuk membantu menghidupi anak-anaknya. Ketika saya dan kakak2 saya semakin besar dan membutuhkan biaya lebih untuk pendidikan kami, tentu saja gaji mamah sebagai guru dan gaji Apa (ayah saya) sebagai pensiunan tidak cukup. Untuk tetap memperjuangkan pendidikan anak-anaknya, disamping tetap mengajar di SMP, mamah mulai berusaha menjual apa pun dan melakukan apapun yang halal. Mulai dari jual beras, telor asin, kredit baju, kredit sepeda, sampe jual roti dan mengantarnya ke pasar-pasar di seputaran Cirebon hingga Tegal. Yang terakhir ini terjadi ketika saya SMA di Bandung. Biasanya mamah berangkat dari rumah jam 2 pagi, bawa mobil nyetir sendiri. Di bagian belakang kijang tua yang sudah "diloskan" tersebut penuh dengan roti isi kacang ijo yang akan diantar ke warung-warung dan pasar. Biasanya kegiatan mengantar roti ini akan selesai sekitar jam 6 pagi. Setelah itu, beliau buru-buru pulang dan siap-siap berangkat mengajar ke sekolah (sekolah mulai jam 7 pagi).

Mamah melakukannya hingga setidaknya kakak2 dan saya selesai kuliah. Sekarang tinggal adik saya yang masih kuliah, dan semua biaya tentunya ditanggung oleh kakak-kakaknya. Mamah pun bisa kembali lebih fokus ke pekerjaan utamanya sebagai Guru.

Karena semua perjuangan mamah, hingga saat ini saya sudah berkeluarga dan punya 1 anak, tujuan utama saya masih belum bergeser: to give her the best and make her proud. Tapi tentu ada tambahan tujuan utama yg terkait dengan keluarga kecil saya. Mamah mengajarkan saya untuk all out menjadi orang tua. Semoga saya pun bisa seperti mamah :')






No comments:

Post a Comment